Daily Analytics - March 10, 2023
View PDF
10 Mar 2023

MACRO WRAP

Penjualan Eceran Bulan Januari 2023 Menurun

Hasil survei Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran pada bulan Januari 2023 mengalami kontraksi secara bulanan maupun tahunan. Direktur Departemen Komunikasi BI menyampaikan, pada Januari 2023, Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat sebesar 208,2 atau secara tahunan terkontraksi sebesar -0,6% (YoY) setelah tumbuh 0,7% YoY pada Desember 2022. Kemudian secara bulanan, penjualan eceran pada Januari 2023 terkontraksi sebesar -4,4%. Berdasarkan kelompoknya, penurunan penjualan eceran terutama terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar -4,1% YoY, serta barang budaya dan rekreasi -0,7% YoY. (Kontan.co.id)

Pemerintah Targetkan Penerimaan Investasi Rp 1.650 Triliun di 2024

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa pemerintah menargetkan investasi di tahun depan sebesar Rp 1.650 triliun. Target tersebut meningkat Rp 250 triliun jika dibandingkan dengan target investasi tahun ini sebesar Rp 1.400 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Adapun dalam mewujudkan target tersebut, diperlukan kolaborasi dan sinergi semua pihak, terutama dari pihak korporasi maupun rumah tangga. (Kontan.co.id) 


MARKET WRAP

DJIA (-1.66%), S&P500 (-1.85%), Stoxx600 (-0.22%), DAX (+0.01%) Bursa AS Kamis (9/3) ditutup melemah ditekan saham sektor perbankan. SVB Financial Group turun 60,4% setelah mengumumkan akan menjual seluruh surat berharga yang dimiliki untuk menutupi kerugian USD 1,8 miliar. Angka jobless claims naik menjadi 211.000, atau sedikit di atas konsensus sebesar 195.000. Harga emas berjangka naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Bursa Eropa juga turun ditekan saham sektor properti dan pertambangan. Harga minyak turun dipicu meningkatnya kekuatiran peningkatan suku bunga Federal Reserve.

Pada akhir perdagangan hari Kamis (9/3), IHSG ditutup menguat pada level 6,799.8 (0.35%)


INDUSTRY & SECTOR

HIMKI Proyeksi Industri Furnitur Tumbuh 8%

Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menargetkan pertumbuhan industri furnitur pada tahun ini mencapai 8%. Ketua Presidium HIMKI mengungkapkan, penetapan target tersebut didorong dengan adanya target pasar ekspor baru di tahun ini seperti India dan Timur Tengah. Adapun pertumbuhan di kedua negara tersebut masing-masing diproyeksi sebesar 7% sampai 8%. Sementara itu, pasar Amerika Serikat maupun Benua Amerika yang selama ini masih jadi pasar ekspor utama Indonesia, produk furnitur ditargetkan bertumbuh 6%. (Kontan.co.id)

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat Tahun Ini Capai 180.000

Hektare Pemerintah terus mendorong pencapaian program peremajaan sawit rakyat (PSR). Sebab, realisasi peremajaan sawit rakyat saat ini masih sangat rendah. Sejak tahun 2017-2022 peremajaan sawit rakyat baru seluas 278.200 hektare, sedangkan masih ada 2,8 juta hektare luasan sawit rakyat yang berpotensial dilakukan peremajaan. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) menerangkan tahun ini target peremajaan sawit rakyat dengan skema kedinasan seluas 100.000 hektare. Kemudian dengan skema kemitraan ditargetkan 80.000 hektare. Disamping itu, tahun ini Kementerian Pertanian telah mendistribusikan target program peremajaan sawit rakyat di 20 provinsi dari 112 kabupaten/kota yang berpotensi mengajukan usulan program peremajaan sawit rakyat melalui pengusulan dinas kabupaten/kota dan dinas provinsi. (Kontan.co.id) 


STOCK NEWS

ARNA (0.00%) Siapkan Capex Rp300 Miliar untuk Pabrik Baru

PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp300 miliar untuk 2023. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk finalisasi pabrik fasilitas produksi plant 4C yang berlokasi di Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Chief Financial Officer ARNA mengatakan, pabrik produksi plant 4C ditargetkan beroperasi di awal semester II tahun depan, 2024. Operasional fasilitas produksi plant 4C diharapkan menambah kapasitas produksi ARNA sebesar 4 juta m2. Dengan demikian, total kapasitas produksi pada 2024 bakal menjadi 72,77 juta m2. (Bisnis.com)

FREN (-3.08%) Berencana Alokasikan 50% Capex untuk Tambah Base Transceiver Station

PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menganggarkan belanja modal (capex) sebanyak Rp2,98 triliun di tahun 2023. VP Network Operations FREN mengatakan, perseroan berencana akan menggunakan sekitar 50% dari anggaran capex untuk menambah menara Base Transceiver Station (BTS). FREN berencana membangun beberapa menara BTS di provinsi Bengkulu, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah. FREN berencana membangun setidaknya 20 menara BTS di beberapa lokasi tersebut. (Bisnis.com)

MTLA (0.53%) Proyeksikan Pendapatan Tumbuh 30% di 2023

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) memproyeksikan pendapatan berulang berpotensi meningkat 30% di tahun ini. Direktur MTLA mengatakan bahwa perseroan melihat adanya potensi peningkatan okupansi mall dan hotel di tahun ini. Peningkatan okupansi didukung oleh kembalinya aktivitas di luar rumah bagi masyarakat, sehingga akan berdampak positif terhadap segmen pendapatan berulang (recurring income) MTLA. Adapun tahun ini, MTLA menargetkan recurring income berkontribusi hingga 40% terhadap target marketing sales sebesar Rp 1,78 triliun. (Kontan.co.id)

PTBA (2.07%) Alokasikan Capex Rp 6,4 Triliun di Tahun 2023

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalokasikan belanja modal (capex) senilai Rp 6,4 triliun tahun 2023, meningkat 120,68% dibandingkan capex 2022 yang sebesar Rp 2,9 Triliun. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA mengatakan, dana capex tersebut akan digunakan PTBA untuk sejumlah keperluan, seperti investasi rutin di anak perusahaan dan investasi yang bersifat pengembangan. Di samping itu, PTBA juga memiliki sejumlah proyek pengembangan yang masih bergulir, salah satunya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x660 megawatt (MW). (Kontan.co.id)